Permaisuri Sineenat bersama Raja Maha Vajiralongkorn. (Foto: AFP)
"Raja memberinya posisi permaisuri, dengan harapan meringankan tekanan dan masalah yang dapat memengaruhi monarki," kata pernyataan itu.
Disebutkan juga bahwa permaisuri menunjukkan "perlawanan terhadap raja dan ratu" dan menyalahgunakan kekuasaannya untuk memberi perintah atas nama raja.
Raja, kata pernyataan itu, telah mengetahui bahwa "dia (permaisuri) tidak bersyukur atas gelar yang diberikan kepadanya, dan dia juga tidak berperilaku sesuai dengan statusnya". Dia memerintahkan permaisuri melepaskan semua gelar kerajaan, penghargaan, status dalam penjaga kerajaan dan pangkat militernya.
Raja Maha Vajiralongkorn dan Ratu Suthida dalam pernikahan di Bangkok, Thailand, 1 Mei 2019. (Foto: Reuters)