JAKARTA - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengatakan , rencana pemekaran Papua Selatan merupakan aspirasi masyarakat di Bumi Cendrawasih. Pemekaran Papua Selatan juga diharapkan mampu menjaga stabilitas keamanan di Bumi Cendrawasih.
"Kita melihat aspirasi memang masyarakat di situ, dan juga untuk mempercepat pembangunan di sana, sekaligus menjaga situasi keamanan di situ, di antaranya yang didiskusikan aspirasi dari Papua Selatan, ada Papua Tengah, ada Papua Pegunungan Tengah," ujar Tito di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (30/10/2019).
Menurut Tito, terdapat tujuh wilayah adat di Papua. Namun, lanjut dia, wilayah paling realistis untuk dimekarkan menjadi provinsi yakni Papua Selatan.
"Nah, yang sudah bulat itu, artinya di bawah Papua Selatan sendiri, mereka meminta," paparnya.
Baca Juga: Pemekaran Provinsi Papua Didasari Data Intelijen
Tito menerangkan, Gubernur Papua Lukas Enembe juga telah menyetujui adanya pemekaran di wilayah administratifnya. Adapun Papua Selatan meliputi wilayah Marauke, Asmat, Mappi, hingga Boven-Digoel.
"Kemudian untuk di Pegunungan Tengah, ada aspirasi juga dari, namanya La Pago, yang pusatnya di Jayawijaya, pusatnya di Wamena. Ingin juga ada Pegunungan Tengah," paparnya.