Dia menyebutkan, dalam insiden itu ada tiga siswanya yang menjadi korban. Satu di antaranya meninggal dunia.
“Ada tiga siswa, satu yang meninggal dunia karena luka di bagian dada hingga tebus ke paru-paru. Sedangkan dua siswa kami lainnya masih dirawat di rumah sakit akibat luka di bagian pinggang dan pergelangan tangan,” ujarnya.
Dia berharap kasus tawuran tersebut merupakan yang terakhir di Cibadak. “Kita berharap ini yang terakhir kalinya. Kita akan cari solusi juga agar tidak ada dendam lagi ke depannya,” ucapnya.
Ayah korban, Sandi Susandi mengaku tidak tahu persis kejadian yang dialami anaknya. Namun, informasi yang diterima anaknya terlibat tawuran dengan sekolah lain.