JAKARTA - Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta M. Taufik membantah pernyataan Fraksi PKS yang menilai pihaknya telah mengingkari kesepakatan awal terkait pengajuan empat nama baru cawagub DKI.
Empat nama anyar calon pendamping Anies dari partai pimpinan Prabowo Subianto itu ialah Dewan Penasihat DPP Gerindra Arnes Lukman, Wakil Ketua Umum Gerindra Ferry J Yuliantoro, Ketua DPP Partai Gerindra Ariza Patria, dan Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah.
Baca Juga: PDIP Tak Permasalahkan Sekda Diajukan Gerindra Jadi Cawagub DKI
Taufik menyebut langkah pihaknya mengajukan empat nama calon pengganti Sandiaga Uno itu karena melihat dua cawagub DKI yang berasal dari PKS, yaitu Agung Yulianto dan Akhmad Syaikhu tak ada perkembangannya selama setahun belakangan ini.
"Kita melihat setahun ini macet kalau macet mestinya secara apa, ini harus kita evaluasi dong," kata Taufik kepada wartawan, Sabtu (9/11/2019).
Menurut dia, mandeknya pembahasan kekosongan kursi DKI-2 lantaran dua calon pendamping Anies yang berasal dari PKS kurang diterima oleh jajaran parlemen Kebon Sirih. Ia berharap dengan munculnya calon lain itu dapat menyelesaikan persoalan tersebut.
"Kita udah sepakat kita kasih ke PKS kemarin, tapi kemudian enggak jalan kita mau apain? Kenapa sih enggak mau berani mengoreksi diri? Ini kan ada dua pendekatannya, pada figurnya, atau pada komunikasinya," katanya.
Empat nama cawagub itu, kata dia, juga telah mendapatkan restu dari Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Lalu, pihaknya pun sudah mengirimkan surat ke DPP PKS untuk mempertimbangkan pengajuan calon tersebut.
"Kita kirim ke PKS, tinggal PKS yang milih," katanya.
Baca Juga: Diajukan Gerindra Jadi Cawagub, Ini Jawaban Sekda DKI Saefullah
Sebelumnya, Ketua Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta, Arifin meminta Partai Gerindra tak mencederai kesepakatan awal terkait penetapan nama cawagub DKI. Di mana dua kader PKS bernama Agung Yulianto dan Akhmad Syaikhu telah disepakati untuk menjadi calon pengganti Sandiaga Uno.
"Kita ingin Gerindra menyepakati yang telah dibuat sama PKS. Agar itu dihormati dan tidak dicederai," kata Arifin kepada wartawan, kemarin.
(Fiddy Anggriawan )