Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Dubes AS: Trump Beri Arahan untuk Tekan Ukraina

Rahman Asmardika , Jurnalis-Kamis, 21 November 2019 |11:04 WIB
Dubes AS: Trump Beri Arahan untuk Tekan Ukraina
Duta Besar AS untuk Uni Eropa, Gordon Sondland. (Foto: Reuters)
A
A
A

WASHINGTON - Seorang diplomat top Amerika Serikat (AS) mengatakan dalam penyelidikan pemakzulan bahwa ia mengikuti perintah Presiden Donald Trump untuk menekan Ukraina agar menyelidiki saingannya dari Partai Demokrat, Joe Biden.

Duta Besar Gordon Sondland mengatakan instruksi tersebut datang dari pengacara pribadi Trump, Rudy Giuliani.

Dalam pernyataan pembukaannya, Sondland, duta besar AS untuk Uni Eropa (UE) mengatakan dia telah bekerja dengan Giuliani "atas arahan presiden". Meski dia adalah duta besar AS untuk UE, Sondland mengatakan, arahan singkatnya mencakup pekerjaan di Ukraina bersama rekan-rekan lainnya, walaupun negara itu bukan anggota UE.

BACA JUGA: Dua Diplomat Bersaksi Dalam Sidang Terbuka Penyelidikan Pemakzulan Donald Trump

"Kami tidak ingin bekerja dengan Giuliani. Sederhananya, kami memainkan peran yang kami tangani. Kami semua mengerti bahwa jika kami menolak untuk bekerja dengan Giuliani, kami akan kehilangan peluang penting untuk mempererat hubungan antara Amerika Serikat dan Ukraina Jadi kami mengikuti perintah presiden," tambahnya sebagaimana dilansir BBC, Kamis (21/11/2019).

Dia kemudian mengonfirmasi bahwa presiden telah meminta penyelidikan dengan imbalan kunjungan Gedung Putih untuk Zelensky - sebuah quid pro quo, yang berarti bantuan sebagai imbalan atas bantuan.

"Saya tahu bahwa anggota komite ini telah sering membingkai masalah rumit ini dalam bentuk pertanyaan sederhana: Apakah ada quid pro quo? Seperti yang saya bersaksi sebelumnya, sehubungan dengan telepon dengan Gedung Putih yang diminta dan pertemuan Gedung Putih, jawabannya adalah ‘ya’."

Namun, Sondland juga mengatakan dia tidak pernah secara langsung mendengar dari presiden bahwa bantuan militer akan dibebaskan sebagai ganti penyelidikan semacam itu. Diplomat AS itu mengatakan dia "menentang keras" penangguhan bantuan militer ke Ukraina, dan tidak pernah diberitahu mengapa bantuan itu ditahan.

Selain itu, Sondland bersikeras bahwa ini bukan sebuah rencana rahasia, seperti yang dikemukakan beberapa kritikus, sebaliknya dia berpendapat rencana itu transparan dan bahwa atasannya "sepenuhnya mendukung".

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement