Kasus bullying dan penganiayaan terjadi pada 5 November 2019 di ruang sekolah. Korban diejek kemudian dianiaya oleh sejumlah siswa.
Baca juga: Siswa SMP Pekanbaru Di-Bully dan Dianiaya Teman hingga Hidungnya Patah
Akibat penganiayaan itu, korban babak belur dan hidungnya patah hingga harus menjalani operasi. Setelahnya tidak ada itikad baik dari para pelaku yang membuat keluarga korban membuat laporan polisi.
Kasus bullying di SMP 38 Pekanbaru membuat Ketua LPA (Lembaga Perlindungan Anak) Seto Mulyadi terbang ke Riau. Pria yang akrab disapa Kak Seto ini mengutuk aksi bullying di sekolah. Apalagi saat terjadi penganiayaan, ada guru yang malah sibuk main handphone tanpa menghentikan perundungan tersebut.
(Qur'anul Hidayat)