SUKOHARJO - Tanggul Sungai Situri di wilayah Desa Grogol, Kecamatan Weru, jebol akibat derasnya hujan yang terus mengguyur kawan tersebut. Masyarakat sekitar tanggung pun khawatir terjadi banjir bandang. Sebab air sekarang sudah merendam puluhan hektare lahan pertanian.
Pemerintah desa setempat meminta kepada Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) segera melakukan penanganan dengan pengerukan sedimentasi dan pembangunan tanggul permanen.
Kepala Desa (Kades) Grogol, Kecamatan Weru Heri Putut mengatakan, hujan deras turun dan mengakibatkan debit air di Sungai Situri mengalami peningkatan signifikan. Selain itu arus air juga sangat deras dan menggerus tanah bagian tanggul. Kondisi diperparah dengan limpahan air dari luar daerah masuk ke Desa Grogol, Kecamatan Weru mengingat lokasi tersebut berbatasan dengan Cawas, Klaten.
 Baca juga: Diguyur Hujan Semalaman, Wilayah Klaten Dilanda Banjir dan Longsor
Akibat kondisi tersebut menyebabkan tanggul Sungai Situri jebol pada Kamis 26 Desember 2019 dinihari. Jebolnya tanggul membuat air Sungai Situri merendam puluhan hektare lahan pertanian yang ditanami padi. Petani resah terhadap tanaman padi mereka mengingat pada tahun lalu juga terjadi bencana serupa dan menyebabkan kerugian cukup besar.
Jebolnya tanggul diketahui masyarakat sekitar dan langsung melaporkannya ke petugas terkait. Penanganan darurat dilakukan dengan menutup tanggul menggunakan material seadanya seperti bongkahan tanah dan bambu. Meski demikian air tetap masuk merendam lahan pertanian.
“Tanggul yang jebol berukuran sekitar empat meter berada di dua lokasi. Akibatnya air dari Sungai Situri masuk ke lahan pertanian dan merendam tanaman padi petani,” kata Heri seperti dilansir dari KRJogja.com.
Baca juga: Anggaran Rp18 Miliar Disiapkan Guna Perbaiki Jembatan Ambruk di PekalonganÂ
Titik lokasi tanggul Sungai Situri yang jebol berada di wilayah RW 001 Desa Grogol, Kecamatan Weru. Kondisi tersebut tidak hanya membuat resah petani karena tanaman padi terendam air, namun juga warga sekitar ikut khawatir rumah mereka terkena banjir.
“Kerja bakti bersama melibatkan sejumlah pihak baik warga masyarakat Polri, TNI dan unsur lain akan kami lakukan pada Sabtu (28/12) menggunakan pasir dimasukan dalam karung untuk menutup tanggul jebol,” lanjutnya.
Follow Berita Okezone di Google News