Dia mengatakan bahwa Irak memiliki dua opsi antara segera mengakhiri kehadiran pasukan asing di Irak atau mempertimbangkan kembali rancangan resolusi yang mengikat mengenai kehadiran militer AS untuk melatih pasukan keamanan Irak dalam perang melawan IS.
BACA JUGA: Konflik Iran-AS Meningkat, WNI di Iran Diimbau Waspada
Dengan melemahnya IS, yang dinyatakan Baghdad sebagai kemenangan pada Desember 2017, Abdul Mahdi mengatakan alasan utama kehadiran pasukan AS di negara itu telah berakhir.
"Adalah kepentingan Irak dan AS untuk mengakhiri kehadiran pasukan asing di negara itu," katanya.
Sekira 5.000 tentara AS tetap berada di Irak, sebagian besar dari mereka dalam kapasitas penasihat. Tentara AS berperang bersama Hashd al-Shaabi (Pasukan Mobilisasi Populer atau PMF) yang didukung Iran selama 2014 - 2017 melawan kelompok IS.
(Hantoro)