Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Cerita Tentang Sampah Banjir, Dibuang dan Dipungut

Wisnu Yusep , Jurnalis-Selasa, 07 Januari 2020 |12:11 WIB
Cerita Tentang Sampah Banjir, Dibuang dan Dipungut
Sampah imbas banjir di Bekasi (Foto : Okezone.com/Wisnu)
A
A
A

BEKASI - Bagi warga yang rumahnya terendam, banjir tentu merugikan lantaran sejumlah barangnya rusak dan harus dibuang. Tapi bagi pemulung, sampah-sampai itu jadi rezeki dadakan di awal tahun 2020.

Di Jalan Baru Underpass yang menjadi penghubung ke sejumlah wilayah di Kota dan Kabupaten Bekasi, masih terdapat sampah yang menumpuk. Sepanjang jalan tersebut masih terdapat sisa-sisa sampah yang terdampak banjir.

Pengamatan Okezone, sampah-sampah yang terdiri dari perabot rumah tangga itu sengaja dibuang oleh warga, karena tidak bisa lagi digunakan pasca terendam banjir.

"Mau apa lagi, orang enggak bisa dipakai. Terpaksa dibuang di sini, karena sampah warga masih menumpuk di dalam," kata Nadih warga Duren Jaya, RT 03/04 kepada Okezone, Selasa (7/1/2020)

Sampah imbas banjir di Bekasi masih menumpuk di jalanan (Foto : Okezone.com/Wisnu)

Dia mengatakan, kebanyakan warga di wilayahnya terkejut dengan banjir yang menerjang. Biasanya, banjir hanya merendam pemukiman warga sebetis orang pada umumnya. "Nah, ini mereka kaget. Padahal sebelum-sebelumnya gak kaya gini. Jadi mungkin sekalian aja dibuang, yang sudah enggak bisa dipakai," katanya.

Dia pun meminta sampah yang masih menumpuk di tepi jalan segera dilakukan pengangkutan. Pasalnya, sampah-sampah itu akan berdampak kepada masalah lingkungan warga.

"Ya kita sih kepengennya begitu, cuma ya mau gimana lagi kalau sampah-sampah numpuk juga di Sumur Batu," katanya.

Apalagi, katanya, petugas lapangan dari DLH Kota Bekasi hanya dua kali pengangkutan dalam sehari.

Sampah yang menghiasi pinggir jalan di sejumlah titik Kota Bekasi, pasca-banjir pada Rabu 1 Januari 2020 dibuang ke Tempat Pembuangan Sampah Akhir Sumur Batu, Kecamatan Bantar Gebang, Kota Bekasi, Jawa Barat.

Petugas Tenaga Kerja Kontrak dari DLH Kota Bekasi Bambang, mengaku pihaknya hanya mengandalkan 11 unit kendaraan truk sampah, yang sudah dibagi ke sejumlah tempat.

"Kita cuma 11 unit truk, itu juga dibagi-bagi ke Duren Jaya, Dua di Aren Jaya, terus ke Margahayu. Khusus Bekasi Timur cuma 11," katanya kepada Okezone.

Baca Juga : Sejumlah Sekolah Diliburkan Setelah Lebak Diterjang Banjir Bandang

Baca Juga : Polisi Periksa Karyawan Minimarket & Pemilik Gedung yang Roboh di Slipi

Dia pun meminta agar warga bersabar mengingat volume sampah pasca banjir meningkat. "Jadi tolong bersabar, karena kondisinya memang seperti ini," katanya.

Dipungut Pemulung

Lain Nadih, lain pula cerita Satinah, warga Indramayu yang memungut sampah-sampah perabot yang dibuang oleh warga. Dirinya terlihat mengambil sejumlah barang ditumpukan sampah yang bernilai ekonomi.

Sejak hari kedua banjir, wanita berusia 52 tahun itu sibuk mengumpulkan barang-barang sampah yang bisa diloak. Di Jalan Baru Underpass ini dirinya beserta sejumlah pemulung mengambil barang-barang seperti kasur dan alat perabot yang dibuang warga karena tak terpakai.

"Ada yang dijual ada yang dipakai kalau masih layak," katanya kepada Okezone.

Dia pun sengaja mulung di tumpukan sampah di Jalan Baru Underpass. Biasanya, dirinya berkeliling ke sejumlah tempat untuk mencari barang-barang perabot yang tidak bisa dipakai.

"Iya dari kemarin, gak perlu jauh-jauh dulu, karena banyak warga buang perabotnya, jadi kita manfaatin aja," katanya.

Barang-barang yang dikumpulkan sejak hari kedua ini, lanjut dia, nantinya akan dijual ke pengepul sampah, yang kebetulan tidak jauh dari lokasi pembuangan sampah ini.

"Ada pengepulnya, nanti dijual ke sana," katanya.

(Angkasa Yudhistira)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement