Tsai mengatakan, kepentingan Taiwan tidak dapat dipenuhi dengan semantik tetapi dengan menghadapi kenyataan, khususnya aspirasi pemuda Taiwan yang beramai-ramai mendukung perjuangannya.
"Kami memiliki identitas terpisah dan kami adalah negara kami sendiri. Jadi, jika ada sesuatu yang bertentangan dengan gagasan ini, mereka akan berdiri dan mengatakan itu tidak dapat diterima oleh kami,” kata Tsai.
"Kami adalah demokrasi yang sukses, kami memiliki ekonomi yang cukup layak, kami layak mendapat respek dari China,” tegasnya.
Sementara itu, ia pun mengaku terbuka untuk berdialog, ia juga sangat menyadari bahwa kemenangannya dalam pemilihan presiden mungkin mendorong Beijing meningkatkan tekanannya pada Taiwan.
Sebagai tanggapan, dia mencoba untuk mendiversifikasi hubungan perdagangan Taiwan dan meningkatkan ekonomi domestik, khususnya dengan mendorong investor Taiwan yang telah membangun pabrik di China untuk mempertimbangkan pindah ke dalam negeri. Dia juga membuat rencana untuk menghadapi segala kemungkinan, termasuk pecahnya konflik bersenjata dengan Beijing.
(Rahman Asmardika)