Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Presiden Taiwan: Kami Sudah Jadi Negara Merdeka

Rahman Asmardika , Jurnalis-Rabu, 15 Januari 2020 |19:01 WIB
Presiden Taiwan: Kami Sudah Jadi Negara Merdeka
Presiden Taiwan, Tsai Ing-wen. (Foto: Reuters)
A
A
A

TAIPEI - Presiden Taiwan Tsai Ing-wen mengatakan kepada BBC, bahwa China perlu "menghadapi kenyataan" dan menunjukkan pulau itu "rasa hormat". Tsai kembali terpilih untuk masa jabatan keduanya pada Sabtu, dengan kemenangan telak setelah kampanye di mana dia sangat fokus pada meningkatnya ancaman dari Beijing.

Partai Komunis China telah lama mengklaim kedaulatan atas Taiwan, dan hak untuk mengambilnya dengan paksa jika perlu. Namun, Tsai menegaskan, bahwa kedaulatan pulau yang mengatur diri sendiri itu tidak diragukan atau untuk dinegosiasikan.

BACA JUGA: Tsai Ing-wen, Petahana Penentang China Menangi Pilpres Taiwan

"Kami tidak perlu menyatakan diri sebagai negara merdeka," kata presiden berusia 63 tahun itu dalam wawancara eksklusif dengan BBC. Ini merupakan wawancara pertama baginya sejak pemilihan.

"Kami sudah menjadi negara merdeka dan menyebut diri kami Republik China, Taiwan."

Pernyataan seperti itu membuat Beijing marah, yang menginginkan kembalinya prinsip "Satu China" yang disukai oleh saingan utamanya selama pemilihan presiden, Han Kuo-yu dari Partai Kuomintang.

Menurut para pendukung Taiwan, konsep tersebut telah terbukti menjadi kompromi yang bermanfaat dalam beberapa tahun terakhir. China menegaskan, penerimaan konsep itu sebagai prasyarat untuk membangun hubungan ekonomi dengan Taiwan, justru karena hal itu merupakan penolakan eksplisit keberadaannya sebagai negara kepulauan de facto.

Tetapi Tsai meyakini, bahwa kemenangannya dalam pemilihan presiden ini adalah bukti bahwa tidak ada minta yang besar terhadap konsep Satu China, dan ambiguitas yang dimunculkannya atas status Taiwan yang sebenarnya.

"Situasinya telah berubah," katanya. "Ambiguitas tidak bisa lagi memenuhi tujuan yang seharusnya dilayaninya," dan menurutnya yang benar-benar berubah adalah China sendiri.

BACA JUGA: Tanggapi Presiden Tsai Ing-wen, Kapal Induk China Berlayar di Selat Taiwan

"Karena (selama lebih dari) tiga tahun kami melihat China telah mengintensifkan ancamannya. Mereka memiliki kapal militer dan pesawat terbang di sekitar pulau (Taiwan)," katanya.

"Dan juga, hal-hal yang terjadi di Hong Kong, orang-orang mendapatkan perasaan nyata bahwa ancaman ini nyata dan semakin serius," sambungnya.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement