"Mereka melakukan ritual di dalam bangunan. Dalam ritual itu, ada orang-orang yang ditahan secara paksa, dianiaya. Semua ritus ini ditujukan untuk membunuh mereka, jika mereka tidak bertobat dari dosa-dosa mereka,” kata Baloyes, sebagaimana dilansir BBC, Jumat (17/1/2020).
Seorang pejabat kepolisian mengonfirmasi bahwa ke-15 orang yang diselamatkan menderita luka-luka tubuh.
Para tersangka, yang termasuk yang di bawah umur, diperkirakan akan hadir di pengadilan pada Jumat atau Sabtu.
Sebuah sumber yang dekat dengan penyelidikan mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa salah satu dari mereka yang ditangkap adalah ayah dari wanita hamil yang ditemukan di kuburan.
(Rahman Asmardika)