SHANGHAI – Semua universitas dan lembaga pendidikan di Mongolia telah ditutup dari Senin, 27 Januari hingga 2 Maret 2020, untuk membendung penyebaran virus korona mematikan yang saat ini melanda China dan beberapa negara di dunia. Penutupan itu diumumkan melalui media pemerintah Montsame yang mengutip hasil pertemuan kabinet Mongolia.
Diwartakan Reuters, otoritas Mongolia telah menutup perlintasan perbatasannya bagi kendaraan mobil dan lalu lintas pejalan kaki, mulai Senin. Pemerintah juga menyerukan agar semua pertemuan publik dibatalkan.
BACA JUGA: Warga Protes, Gedung Karantina Virus Korona di Hong Kong Diserang Bom Molotov
Sejauh ini telah dilaporkan lebih dari 2.700 kasus infeksi virus korona jenis baru di seluruh dunia, dengan sedikitnya 80 korban meninggal dunia.
Virus yang dikenal dengan nama 2019-nCoV itu mulai menyebar dari Wuhan, di Provinsi Hubei, China di mana sebagian besar kasus terkonfirmasi. Pemerintah China telah memberlakukan isolasi pada sedikitnya 10 kota untuk mencegah penyebaran lebih lanjut dari virus mematikan itu.
BACA JUGA: Malaysia Pertimbangkan Larang Warga China Kunjungi Negaranya
Sedikitnya 14 negara telah mengonfirmasi kasus infeksi virus tersebut, termasuk Amerika Serikat (AS), Australia, Jepang, Korea Selatan, Singapura, Thailand, Malaysia, dan Prancis.
Para pasien yang terinfeksi biasanya menunjukkan gejala-gejala mulai dari kesulitan bernafas, demam dan batuk.
(Rahman Asmardika)