HONG KONG – Pengunjuk rasa yang mengenakan masker melemparkan bom molotov ke sebuah gedung yang akan digunakan Pemerintah Hong Kong untuk mengkarantina orang-orang yang diduga terinfeksi dan membutuhkan pengujian terkait virus korona yang mewabah.
Pada Minggu, 26 Januari, delapan orang di Hong Kong telah didiagnosis terinfeksi penyakit yang berasal dari Kota Wuhan, China, bertambah tiga pasien dari yang dilaporkan sebelumnya. Hong Kong telah menyatakan keadaan darurat terkait wabah virus mematikan itu dan meluncurkan langkah-langkah untuk mencegah penyebaran infeksi.
BACA JUGA: Hong Kong Umumkan Situasi Darurat Wabah Virus Korona
Salah satu langkah yang diambil adalah dengan memesan bangunan perumahan umum kosong yang baru dibangun di daerah Fanling sebagai area karantina cadangan untuk orang-orang yang mungkin telah menjalin kontak dengan pasien terinfeksi tetapi tidak menunjukkan gejala penyakit tersebut.
Namun keputusan itu memicu protes dari beberapa warga setempat yang khawatir bangunan itu akan menimbulkan ancaman kesehatan masyarakat. Pada Minggu, beberapa warga lokal menyampaikan penolakan mereka secara ekstrem dengan menggunakan bom api, demikian diwartakan Russia Today.