Sementara Rhm (38), pemilik kamera CCTV yang merekam peristiwa pembegalan ini, mengungkapkan ketika peristiwa pembegalan terjadi korban sempat teriak dan membangunkan karyawannya.
"Pas kejadian juga korban sempat teriak, dan karyawan saya terbangun. Tapi kondisi masih setengah sadar, karena kondisi jam 2 pagi, sehingga pelaku tiddak bisa disergap," katanya kepada wartawan.
Selain gelap, wilayahnya itu memang kerap terjadi aksi pencurian. Tiga pekan lalu, katanya, ada pencurian terhadap spion mobil.
"Kalau di sini dekat wilayah kerja saya penerangan agak sedikit gelap. Belum lama ini salah satu mobil dua spionnya hilang. Sekitar tiga mingguan yang lalu," katanya.
Dalam kasus ini, pihak kepolisian pun terus memburu kawanan begal tersebut. Terlebih berdasarkan hasil penyelidikan ditemukan kendaraan serupa yang dipakai pelaku. Itu ditenggarai dari hasil pelat nomor pelaku yang terekam CCTV.
Pihak kepolisian pun sudah melakukan pemeriksaan terhadap pemilik motor yang diduga dipakai untuk melakukan pembegalan di wilayah Bintarajaya tersebut.
Namun demikian, dari hasil pemeriksaan pemilik motor yang diduga dipakai pelaku, ada perbadaan di pajak kendaraan tersebut.
"Kalau motor persis sama, warna sama, tapi perbedaannya di pelat nomor, tahunya berbeda," kata Kasatreskrim Polsek Bekasi Kota AKP Arman.
Dia pun mengatakan hingga saat ini telah memeriksa sejumlah saksi. Termasuk kemungkinan ada pihak yang megetahui secara pasti rutinitas yang dilakukan pemilik motor yang asli. Sehingga, pelat nomornya dipakai untuk melakukan aksi kejatahan.
"Nah kemungkinan adalah orang yang mengetahui motor pelat yang sesuai (milik motor yang asli). Ketika kita ditelusuri ternyata dia dapat beli dari Jakarta Timur, Pondok Kelapa," jelasnya.
(Hantoro)