Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Muncul Tempat Sampah Liar di Pasar Sumberlawang Sragen, Baunya Menyengat

Agregasi Solopos , Jurnalis-Jum'at, 14 Februari 2020 |15:04 WIB
Muncul Tempat Sampah Liar di Pasar Sumberlawang Sragen, Baunya Menyengat
TPS liar di belakang Pasar Sumberlawang, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah. (Foto: Mohammad Khodiq Duhri/Solopos)
A
A
A

SRAGEN — Muncul tempat pembuangan sampah (TPS) ilegal atau liar di belakang Pasar Sumberlawang, Kabupaten Sragen, Provinsi Jawa Tengah. Keberadaannya pun dikeluhkan para pedagang di sana karena baunya sangat menyengat. Mereka bahkan sampai dibuat pusing karena setiap hari mencium bau tidak sedap.

Adanya TPS ilegal tersebut juga menimbulkan kesan kumuh di lingkungan pasar. Berdasarkan pantauan, TPS liar itu berada di belakang, tepatnya berbatasan langsung dengan tembok pasar yang dibangun pada 2017.

TPS ilegal itu menempati lokasi dengan ukuran 4x4 meter. Tumpukan sampah berupa plastik atau sisa-sisa tandan pisang, potongan sayuran, dan lain-lain menumpuk di sana.

"Kadang kami menemukan bangkai tikus dan kucing di lokasi. Hal itu membuat aroma sampah menjadi semakin tidak sedap"ujar Sukir (50), pedagang toko kelontong di Pasar Sumberlawang saat ditemui di lokasi, Kamis 13 Februari 2020, dikutip dari Solopos.

Hujan yang datang juga membuat sampah di TPS ilegal meluber terbawa air hingga memberikan dampak kepada mereka yang berada di basement.

Sebagian sampah bahkan memenuhi bagian depan kios pedagang. Hal itu disebabkan tinggi permukaan lantai kios dengan lahan yang dipakai sebagai TPS ilegal nyaris sama.

"Saya yang paling sering terkena dampak saat hujan karena sampah itu meluber ke depan kios saya. Kebetulan kios saya letaknya paling belakang dan paling dekat dengan TPS ilegal itu," ucap Sukir.

Pada siang hari ia tidak pernah memergoki warga membuang sampah di lokasi. Kebanyakan sampah itu dibuang ke lokasi pada malam hari atau saat pasar sepi.

Aroma tidak sedap dari sampah yang menumpuk di TPS ilegal juga tercium hingga lantai II yang diisi pedagang pakaian.

"Di sini kipas anginnya harus selalu dihidupkan agar bau sampah yang tidak sedap itu segera pergi," papar pedagang pakaian bernama Satiyem (58).

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement