ANKARA - Presiden Turki mengatakan hanya masalah waktu sebelum meluncurkan operasi untuk menghentikan serangan tentara Suriah di provinsi Idlib yang dikuasai oposisi.
Recep Tayyip Erdogan dalam pidatonya memperingatkan bahwa dia bertekad untuk mengubah daerah perbatasan menjadi tempat yang aman bagi Suriah dan rakyat Turki dengan biaya berapa pun.
Pemerintah Suriah dan sekutunya Rusia telah menolak permintaannya untuk mundur ke garis gencatan senjata yang disepakati pada 2018.
Serangan itu telah menggusur sekitar 900.000 warga sipil sejak 1 Desember.
Baca juga: Turki Tak Setuju Proposal Rusia soal Idlib Suriah
Baca juga: Jumlah Pengungsi Idlib Suriah Tembus Rekor Baru
Ratusan orang telah terbunuh selama periode itu, sebagian besar dari mereka menjadi korban serangan oleh pemerintah Suriah dan sekutunya, menurut PBB. Anak-anak kecil juga sekarat karena kedinginan.
"Permusuhan sekarang mendekati daerah berpenduduk padat. Orang-orang bergerak dalam suhu yang membeku untuk mencari keselamatan yang semakin sulit," kata juru bicara PBB Stéphane Dujarric melansir BBC, Rabu (19/2/2020).
"Sekretaris jenderal menyerukan gencatan senjata segera. Hukum humaniter internasional harus ditegakkan. Tidak ada solusi militer," tambahnya.
(Rachmat Fahzry)