Program yang diajukan Retno adalah Indonesia Afghanistan Women Network, khusus membahas mengenai masalah identifikasi kerjasama yang akan dilakukan. Network natural ini, kemudian akan bicara untuk menentukan kerjasama yang akan dilakukan.
"Saya lihat yang mereka sudah mulai indikasikan misalnya kerjasama terkait kesehatan ibu dan anak. Pendidikan untuk anak dan kegiatan-kegiatan ekonomi yang dapat kita share kepada mereka," jelas dia.
Menurut Menlu Retno, ini akan menjadi embrio untuk kerjasama yang mungkin lebih besar di kemudian hari. Agenda ini mendapat dukungan dari Norwegia, Inggris dan juga Jerman.
"Mereka sangat mengapresiasi ide Indonesia untuk membangun building blocks yang kuat mengenai masalah pemberdayaan perempuan," katanya.
"Mereka menyatakan siap mendukung upaya Indonesia untuk isu pemberdayaan perempuan, karena pemberdayaan perempuan atau kalori dalam bahasa PBB-nya itu isu women peace and security dabelyu. Ini merupakan salah satu identitas politik luar negeri kita jadi pemberdayaan perempuan kita ingin menjadikan perempuan sebagai agen perdamaian agen toleransi dan sebagainya," jelas dia.