DOHA - Indonesia menjadi satu dari lima negara yang telah mengajukan diri menjadi fasilitator perjanjian damai antara Taliban-Amerika Serikat di Doha, Qatar.
Sebelum menghadiri penandatanganan perjanjian damai, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Luar Negeri Uzbekistan dan Norwegia.
Baca Juga: Jelang Perjanjian AS-Taliban, Menlu Retno Bertemu dengan 6 Tokoh dari Negara Lain
Salah satu isu yang dibahas adalah pemberdayaan perempuan. Sehingga diperlukan berkomunikasi dengan negara lain.
"Jadi masih ada perbedaan itu merupakan suatu hal yang wajar. Tetapi kita tidak ingin melihat bahwa perempuan menjadi kehilangan hak-haknya bagi masa depan Afghanistan," kata dia.