KEFAMENANU - Tingkat Kematian ternak babi secara mendadak dilaporkan telah mencapai 912 ekor tersebar di sejumlah Kecamatan yang berbatasan darat langsung dengan Distrik Oekusi Negara Timor Leste.
Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), NTT Fransiskus Fay, S.Pt menjelaskan sudah melakukan tindakan pencegahan setelah mendapat laporan jumlah kematian babi hampir mencapai seribu ekor.
Fransiskus Fay menyatakan tindakan pencegahan yang dilakukan adalah penyemprotan mulai dilakukan dari wilayah kota karena kasus babi yang mati cukup tinggi
Menurutnya, penyemprotan anti-bakteri ini sebagai salah satu upaya mensterilkan kandang babi dari bakteri berbahaya selain upaya pengobatan dan pemberian vitamin. Diharapkan, tindakan sterilisasi kandang ini bisa meminimalisir kasus kematian babi secara mendadak di wilayah tersebut.
“Tindakan kita saat ini adalah bekerjasam dengan Dinas Peternakan provinsi NTT dan mendatangi lokasi peternakan babi milik warga dan kita berikan Disinfektan pada ternak dan Kandang,” tandas Fransiskus Fay, Kamis, (05/03/2020).
Baca Juga: Ratusan Babi Mati Mendadak di Perbatasan NTT-Timor Leste
Fransiskus juga mengimbau agar peternak babi selalu membersihkan kandang, menjaga pola makan babi, memberikan vitamin sehingga terhindar dari virus babi yang membuat babi mati mendadak.
Dominikus Kopong, salah satu peternak babi di Kelurahan Maubeli Kota Kefamenanu mengaku kuatir jika virus babi menyerang ternaknya, untuk itu dirinya selalu merawat dan membersihkn kandang ternak babi miliknya.
Untuk diketahui terhitung sejak bulan Januari hingga awal Maret jumlah ternak babi yang mati secara mendadak di wilayah Kabupaten Timor Tengah Utara sudah mencapai 912 ekor
Ada enam kecamatan yang tercatat cukup tinggi kasus kematian ternak babi mendadak ini salah satunya di wilayah kecamatan kota kefamenanu.
Kuat dugaan kematian ratusan babi ini akibat wabah atau virus namun untuk memastikannya pihak Dinas Peternakan setempat telah mengirim sample darah hewan pedaging tersebut ke balai veteriner Medan Sumatera Utara guna diteliti.
(Khafid Mardiyansyah)