SUKOHARJO - Pondok Pesantren Modern Islam (PPMI) Assalam Pabelan, Sukoharjo, Jawa Tengah, memilih tak meliburkan para santrinya di tengah merebaknya virus corona (Covid-19).
Meski tak meliburkan kegiatan bekajar, namun Ponpes Assalam menerapkan aturan yang cukup ketat untuk melindungi para santrinya. Termasuk melarang orang tua untuk sementara bertemu dengan anaknya yang tengah menimba ilmu di ponpes tersebut.
Baca Juga: Anak Muda Diminta Jaga Jarak Guna Mencegah Penyebaran Corona di Keluarga
Humas PPMI Assalam, Qomaruddin, mengatakan, selain melarang orang tua untuk sementara mengunjungi anaknya, pihak ponpes pun tidak memperbolehkan para santrinya untuk pulang ke rumah.
"Kemudian jam masuk sekolah juga diperpendek. Biasannya masuk jam 07.00 WIB sampai jam 13.00 WIB, kita pangkas masuk jam 07.30 WIB, menjadi Jam 11.00 WIB sudah pulang ke asrama," ujar Qomaruddin kepada Okezone, Minggu (22/3/2020).
Sekalipun bila ada orang tua siswa yang tetap nekat datang ke ponpes, tetap tidak diijinkan bertemu anaknya. Para orang tua ini akan diterima di luar ponpes.
"Kalau ada yang tetap datang, ya tetap tidak kita ijinkan. Mereka akan kita terima di luar ponpes. Di kantor Humas, kita beri penjelasan terkait larangan ini karena virus Corona," ungkapnya.
Menurut Qomaruddin, sebelum ruang kelas dipergunakan untuk proses belajar, terlebih dahulu dilakukan penyemprotan dengan menggunakan disinfektan. Dan seluruh kelas hingga asrama juga dipasang hand sanitizer.
"Penyemprotan menggunakan disinfektan terus dilakukan dikelas sebelum jam pelajaran dimulai. Itu dilakukan tiap hari di pagi hari,"ungkapnya.
Bahkan, ungkap Qomaruddin, setiap santri yang masuk ke dalam lokasi sekolah pasti dilakukan pengecekan suhu terlebih dahulu.
"Jadi siapa saya yang masuk ke Ponpes Assalam diberlakukan sama. Ada pengecekan suhu badan dan harus cuci tangan terlebih dahulu,"
Sedangkan Social Distancing, ungkap Qomaruddin sudah lama diterapkan di Ponpes Assalam. Dimana tempat duduk antar siswa berjarak satu meter.
Alasan pihak Ponpes Assalam tidak memberlakuakan para santri untuk belajar dirumah, dikarenakan kegiatan belajar mengajar masih bisa berjalan diarea khusus. Dan kegiatan belajar mengajar itu sudah diatur dan diprogramkan sedari awal.