TAUFIK (58) harus mengurungkan niatnya pulang kampung untuk berkumpul sanak saudara di Surabaya, Jawa Timur saat Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriah. Larangan mudik oleh pemerintah memupuskan harapannya berlebaran di kampung halaman.
"Belum tahu mau pulang (ke Surabaya) kapan. Mungkin tahun depan," kata Taufik saat ditemui Okezone di Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, Jumat (24/4/2020).
Taufik bersama istrinya tinggal di Duren Sawit, Jakarta Timur. Saban tahun jelang Lebaran, Taufik selalu mudik. Tahun ini harapannya sama. Dia dan istri sudah memesan tiket kereta tujuan Surabaya dengan jadwal keberangkatan 11 Mei 2020.
Taufik merupakan satu dari jutaan para perantau yang harus membatalkan tiket mudiknya lantaran pemerintah resmi melarang mudik mulai hari ini, untuk menekan penyebaran virus corona. Larangan mudik diumumkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam rapat terbatas, pada Selasa 21 April 2020.

"Setelah pelarangan mudik bagi ASN, TNI, Polri dan pegawai BUMN sudah kita lakukan, pada rapat hari ini saya sampaikan bahwa mudik semuanya akan kita larang," kata Jokowi.
Larangan mudik bagi para ASN, TNI-Polri, serta pegawai BUMN dan anak perusahaannya sebelumnya sudah ditetapkan oleh pemerintah pada Kamis 9 April 2020.
Baca juga: Fenomena Curi Start di Tengah Kebijakan Larangan Mudik
Namun, kebijakan ini dinilai telat mengingat hampir 1 juta orang sudah duluan pulang kampung sejak Covid-19 mewabah di Indonesia atau sebelum Jokowi melarang mudik.

"Berdasarkan data dari Kementerian Perhubungan sudah ada sekitar 900 ribuan warga Jabodetabek yang terlanjur mudik duluan. Ini bukan angka yang kecil. Artinya, potensi penyebaran virus ke daerah-daerah sudah terjadi dengan curi start mudik ini,” kata Wakil Ketua Fraksi PKS di DPR RI, Sukamta.
Ketua Umum Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), Agus Taufik Mulyono dalam telekonferensi video dengan wartawan, Selasa 14 April, mengatakan, selain 900 ribuan orang sudah pulang kampung, ada 2,9 juta orang berpotensi mudik, di mana setengahnya adalah ASN hingga pegawai BUMN.
Di luar ASN dan pegawai BUMN, daerah tujuan mudik paling banyak menurut data MIT adalah Jawa Tengah yakni 30%, disusul Jawa Timur 20%, Jawa Barat 13%, dan DI Yogyakarta 7,8%.