"Perusahaan yang mengatakan rugi dan melakukan PHK, harus diaudit keuangannya oleh akuntan publik. Benar-benar PHK atau hanya alasan," tegasnya.
Kahar mengaku, untuk saat ini pihaknya belum mendapatkan data berapa banyak para pekerja yang menjadi korban di rumahkan akibat Pandemi Virus Corona. Hanya saja dirinya baru mendapatkan sejumlah laporan dari berbagai daerah.
"Kalau jumlah PHK keseluruhan, KSPI belum punya. Saat ini baru sebatas laporan tiap daerah," tutupnya.
(Awaludin)