JAKARTA - Indonesia Police Watch (IPW) menyebut mantan Sekjen Mahkamah Agung (MA) Nuhardi sempat terlacak lima kali saat melakukan salat duha. Namun buronan KPK itu berhasil meloloskan diri saat hendak ditangkap.
Ketua Presidium IPW Neta S Pane menyebut bahwa sumber pihaknya menyebutkan bahwa lembaga antirasuah dibantu Polri terus berupaya menangkap Nurhadi. Mantan Sekjen MA itu selalu berpindah pindah masjid saat melakukan salat.
"Setidaknya sudah ada lima mesjid yang terus dipantau. Sumber itu optimis Nurhadi bakal segera tertangkap. IPW berharap, Nurhadi bisa tertangkap menjelang Lebaran, sehingga bisa menjadi hadiah Idul Fitri dari KPK buat masyarakat," kata Neta dalam keterangannya, Senin (4/5/2020).
Sementara dengan buronan Harun Masiku, sumber IPW menyebutkan sama sekali tidak terlacak. Harun seperti ditelan bumi. Harun terakhir terlacak saat Menkumham Yasonna Laoly mengatakan berada di luar negeri.
Padahal KPK mendapat informasi Harun berada di Jakarta. Tapi sejak itu Harun hilang bagai ditelan bumi. Sumber lain IPW justru mengkhawatirkan Harun sudah tewas. Namun sumber itu tidak menjelaskan apa penyebabnya.
"Terlepas dari sinyalemen itu IPW berharap KPK terus memburu Harun dan segera menangkapnya. Setelah tertangkap, baik Nurhadi maupun Harun, KPK harus memajangnya dalam jumpa pers, seperti KPK memanjang Ketua DPRD Muara Enim yang berhasil ditangkap. Aksi memajang tersangka patut didukung semua pihak agar ada efek jera. Para koruptor harus dipermalukan seperti bandar narkoba dan kriminal jalanan yang tertangkap," ujarnya.
IPW mendukung cara kerja KPK bekerja secara senyap dan begitu tersangka tertangkap langsung dipajang dan kasusnya diproses secara transparan.
(Khafid Mardiyansyah)