Bank Sentral Venezuela mengatakan ingin dana ditransfer ke Program Pembangunan PBB (UNDP) untuk mengelola pembelian pasokan seperti peralatan medis.
"Dengan nyawa dipertaruhkan, sekarang bukan saatnya untuk mencoba mencetak poin politik," kata Sarosh Zaiwalla, seorang pengacara yang berbasis di London yang mewakili bank sentral dalam sebuah pernyataan yang dilansir BBC, Rabu (20/5/2020).
Dalam pernyataan yang diterima BBC via surel, PBB mengatakan hanya bahwa pihaknya telah didekati oleh bank Venezuela untuk mengeksplorasi mekanisme seperti itu. Sementara Bank Inggris, yang bertindak sebagai penjaga emas untuk sejumlah negara berkembang, menolak berkomentar ketika ditanya tentang kasus tersebut oleh kantor berita Reuters.
Perselisihan hukum muncul di tengah kekhawatiran tentang kemampuan sistem perawatan kesehatan berusia Venezuela untuk menangani wabah virus corona yang parah.
Negara ini telah berada di bawah tindakan karantina sejak Maret, ketika Maduro mengumumkan keadaan darurat.
(Rahman Asmardika)