Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kasus DBD di Tasikmalaya Lebih Banyak dari Corona, 8 Warga Meninggal

Asep Juhariyono , Jurnalis-Rabu, 27 Mei 2020 |15:28 WIB
Kasus DBD di Tasikmalaya Lebih Banyak dari Corona, 8 Warga Meninggal
(Foto: Asep Juhariyono)
A
A
A

Suryaningsih menambahkan, jumlah kasus DBD yang disebabkan nyamuk aedes aegypti di wilayahnya masih mengalami peningkatan hingga sekarang. Sehingga, pihaknya terus mengimbau kepada masyarakat untuk menjaga kebersihan dan melaksanakan 3M (menutup, menguras dan mengubur barang bekas), untuk mencegah penularan DBD.

Baca juga: Basmi Nyamuk Menggunakan Pestisida Tidak Efektif, Ini Alasannya

"Jadi selain pandemi Covid-19, juga ada yang lebih bahaya lagi penyakit di Kota Tasikmalaya yaitu DBD. Kita bersama masyarakat terus berupaya untuk mencegah agar penyakit yang disebabkan nyamuk aedes tersebut semakin menyebar," tambah Suryaningsih.

Sementara itu, penyebaran kasus DBD di wilayah Kota Tasikmalaya terjadi hampir di seluruh kecamatan, namun yang paling banyak di Kecamatan Purbaratu, Kawalu, Cipedes, Tawang, Indihiang dan Bungursari. Bahkan, ada beberapa pasien meninggal akibat DBD masih berusia balita dan anak yang berumur antara 4 sampai 8 tahun.

"Untuk kasus meninggal dunia yang masih berusia anak harus dilihat dulu datanya pastinya, namun kalau tidak salah ada 5 sampai 6 kasus DBD anak yang meninggal dunia," ujar dia.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement