"Saya pikir kesepakatan Trump merupakan peluang sangat besar yang tidak boleh kami lewatkan, peluang yang kami tidak tahu kapan akan ada lagi," kata Revivi sebagaimana dilansir VOA.
"Peluang yang tidak hanya memperhitungkan apa yang bisa kami dapatkan, tetapi juga lingkungan sekitarnya di mana kami berada saat ini, mengenai status Otoritas Palestina," ujarnya.
Namun beberapa warga Efrat percaya, pencaplokan akan menjadi kesalahan strategis. Mereka menganggap, langkah itu hanya untuk kepentingan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu yang telah didakwa dengan tuduhan korupsi.
(Rahman Asmardika)