"Siapa yang menginjak-injak itu, tidak ada yang tidak tahu. Semuanya tahu. Kita bertahan secara konstitusional dan Bu Mega (Megawati Soekarnoputri) memerintahkan untuk mengambil langkah hukum saat itu. Cara itu akhirnya yang kita percaya," terangnya.
Menurut Ganjar, hari ini PDIP memang sedang digoncang dalam kontestasi politik. Sebenarnya itu hal yang biasa saja, namun seharusnya semua harus saling menghormati antar-intitusi.
"Tidak setuju boleh, tapi merusak janganlah. Ini pasti ada yang tidak suka dengan situasi kondisi politik yang berjalan hari ini, sehingga mereka ingin mendistorsi," ucapnya.
Ganjar melihat ada upaya pihak lain yang ingin menyudutkan bahwa PDIP itu adalah PKI. Dengan tegas, Ganjar membantah tuduhan itu. "Maaf ya, tidak!. Kami bukan PKI, kami orang beragama dan juga anti PKI," jelasnya.
Menurutnya, isu itu hanya ditempelkan saja untuk memprovokasi. Ia juga heran, kenapa pada aksi itu mereka menyandingkan bendera PDIP dengan bendera PKI.
(Amril Amarullah (Okezone))