Disisi lain, Nadiem menekankan bahwa Kemendikbud kini sedang mengevaluasi POP. Itu dilakukan merespon polemik yang terjadi belakangan ini.
"Evaluasi lagi kita ingin mengundang pihak eksternal untuk melihat sistem seleksi kita, kita ingin memastikan. Kedua untuk apakah dengan covid-19 ini timing dan timelinenya sudah tepat dan efektivitas programnya masih bisa berjalan. Ketiga setiap organisasi kita akan lakukan triple check lagi mengenai kelayakan dan kredibilitas mereka," tandasnya.
Sebelumnya Nadiem telah meminta maaf atas polemik yang terjadi kepada NU, Muhammadiyah dan PGRI.
“Dengan penuh rendah hati, saya memohon maaf atas segala ketidaknyamanan yang timbul dan berharap agar ketiga organisasi besar ini bersedia terus memberikan bimbingan dalam proses pelaksanaan program, yang kami sadari betul masih jauh dari sempurna,” kata Nadiem siaran persnya, Selasa (28/7/2020).
(Awaludin)