MOJOKERTO - Jelang musim kemarau, tiga kecamatan di Kabupaten Mojokerto, terancam kekeringan. Sebanyak 7.386 yang tersebar di enam desa terancam dilanda krisis air bersih.
Dilansir dari Sindonews.com, Selasa (4/8/2020), BPBD Kabupaten Mojokerto mencatat, enam desa itu tersebar di tiga kecamatan. Diantaranya, Desa Kunjorowesi, Manduromanggunggajah, dan Kutogirang di Kecamatan Ngoro.
Selanjutnya Desa Duyung di wilayah Kecamatan Trawas, serta Desa Simongagrok dan Desa Dawarblandong di Kecamatan Dawarblandong, Kabupaten Mojokerto. Dari tiga kecamatan tersebut, tiga desa di wilayah Kecamatan Ngoro menjadi yang paling banyak mengalami krisis air bersih.
Menurutnya, penetapan status tanggap darurat dilakukan salah satunya agar masyarakat luar bisa membantu untuk mendistribusikan air bersih kepada awarga terdampak. Sehingga kebutuhan air bersih bagi ratusan warga Dusun Telogo, bisa teratasi.
Baca Juga : Cucu Keempat Presiden Jokowi Lahir Secara Caesar
Baca Juga : KSAD Andika Perkasa Sebut 85,6 Persen Prajurit TNI di Secapa Sudah Negatif Corona
Selain di Desa Kunjorowesi, mengacu tahun-tahun sebelumnya beberapa desa yang mengalami krisis air bersih saat kemarau di antaranya, Desa Manduromanggunggajah, Desa Kutogirang, dan Desa Wotanmas Jedong, di Kecamatan Ngoro. Dari empat desa itu terdapat sekitar 3.297 jiwa yang biasa terdampak kekeringan.
Sedangkan di Kecamatan Dawarblandong, krisis air berdampak pada 750 jiwa di Dusun Sekeping, dan 700 jiwa di Dusun Dawar. Selebihnya, sebanyak 375 jiwa di Dusun Tempuran. Kemudian sebanyak 825 jiwa Dusun Ngagrok, 420 jiwa di Dusun Genceng, dan 450 jiwa di Dusun Mlati, Desa Simongagrok.