Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kemarau Sulawesi Utara Bergeser karena Pengaruh Cuaca Belahan Bumi Utara, Ini Penjelasannya

Subhan Sabu , Jurnalis-Jum'at, 07 Agustus 2020 |11:09 WIB
Kemarau Sulawesi Utara Bergeser karena Pengaruh Cuaca Belahan Bumi Utara, Ini Penjelasannya
Ilustrasi. Foto: Okezone
A
A
A

MANADO - Seharusnya cuaca di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) saat ini sudah masuk musim kemarau, namun cuaca itu bergeser karena terpengaruh cuaca di belahan bumi utara.

MANADO - Kepala Seksi Observasi dan Informasi Stasiun Klimatologi Minahasa Utara Muhammad Chandra Buana mengatakan cuaca Sulawesi Utara (Sulut) sedang dipengaruhi cuaca di belahan bumi utara.

Ia memberikan gambaran, Bolaang Mongondow Selatan wilayah Sulut sedang dalam periode musim hujan. Namun curah hujan itu meningkat karena dipengaruhi oleh cuaca di belahan bumi utara, dan akibatnya risiko banjir serta longsor semakin besar.

"Curah hujan yang tercatat untuk bulan juni 785 milimeter dan untuk bulan juli 733 milimeter. Untuk puncak hujan sendiri di wilayah Bolaang Mongondow Selatan itu di bulan juni," ujar Kepala Seksi Observasi dan Informasi Stasiun Klimatologi Minahasa Utara Muhammad Chandra Buana, Kamis (6/8/2020).

Baca Juga: Musim Kemarau, Ribuan Warga Mojokerto Terancam Krisis Air Bersih

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement