Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kemarau Sulawesi Utara Bergeser karena Pengaruh Cuaca Belahan Bumi Utara, Ini Penjelasannya

Subhan Sabu , Jurnalis-Jum'at, 07 Agustus 2020 |11:09 WIB
Kemarau Sulawesi Utara Bergeser karena Pengaruh Cuaca Belahan Bumi Utara, Ini Penjelasannya
Ilustrasi. Foto: Okezone
A
A
A

Ia juga menjelaskan, air dalam luasan satu meter persegi dengan catatan tidak mengalir dan tidak menguap, akumulasi 785 milimeter itu sama seperti 1,2 ton air yang berada di luasan tersebut. "Itu yang memacu untuk terjadinya banjir," kata dia.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Sam Ratulangi Manado sendiri memprediksi periode gangguan cuaca ini hanya kisaran sampai tujuh hari.

"Karena dari monitoring, hari tanpa hujan sendiri di seluruh wilayah Indonesia, di bagian Pulau Jawa, Bali dan Sulawesi Bagian Selatan, sudah mengalami musim kemarau. Jadi kemungkinan musim kemarau kita akan bergerak ke atas ke wilayah Sulawesi Utara sekitar bulan Agustus atau september," pungkasnya.

Baca Juga:  Gempa M5,2 Guncang Melonguane Sulut

(Abu Sahma Pane)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement