WASHINGTON - Uni Emirat Arab (UEA) dan Bahrain secara resmi menandatangani perjanjian yang menormalisasi hubungan kedua negara Teluk itu dengan Israel, sebuah langkah yang oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump disebut sebagai "awal dari Timur Tengah yang baru".
Trump yang menjadi penengah negosiasi perjanjian itu menjadi tuan rumah upacara penandatanganan yang digelar di halaman Gedung Putih pada Selasa (15/9/2020).
Di depan kerumunan beberapa ratus orang di halaman Gedung Putih, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menandatangani perjanjian dengan Menteri Luar Negeri UEA Sheikh Abdullah bin Zayed al-Nahyan dan Menteri Luar Negeri Bahrain Abdullatif Al Zayani.
BACA JUGA: Khianati Perjuangan Palestina, 4 Negara Arab Ini Normalisasi Hubungan dengan Israel
"Setelah beberapa dekade perpecahan dan konflik, kami menandai awal Timur Tengah baru," kata Trump dalam pidatonya di Gedung Putih sebagaimana dilansir Reuters.
"Kami di sini sore ini untuk mengubah jalannya sejarah," tambahnya.
Dengan penandatanganan perjanjian itu, UEA dan Bahrain menjadi negara Arab ketiga dan keempat yang mengakui Israel sejak Negara Zionis itu didirikan pada 1948.Sebelumnya, Mesir dan Yordania telah terlebih dahulu mengakui Israel, masing-masing pada 1979 dan 1994.