Pilpres AS Disebut Jadi Target Serangan Ilmu Hitam
LIMA - Kandidat calon presiden Amerika Serikat (AS) menjadi target serangan ilmu sihir, menjelang kontestasi puncak pada 3 November mendatang, demikian diklaim ahli spiritual Peru.
Dengan dupa, bunga-bunga, dan foto kedua kandidat presiden AS, Donald Trump da Joe Biden, dukun di Peru melakukan upacara untuk meramal pemenang pemilihan presiden mendatang. Namun, tampaknya mereka belum sepakat mengenai siapa yang akan menjadi Presiden AS berikutnya.
BACA JUGA: Heboh Dukun Ikut Amankan Pelantikan Presiden, Begini Reaksi MUI
Para dukun yang mengenakan pakaian warna-warni itu melakukan upacara dengan nyanyian dan suara alat musik tradisional Andes. Mereka memanggil "Pachamama" atau "ibu bumi", berharap agar pemungutan suara AS berlangsung dengan damai, tanpa serangan atau sihir apa pun di antara para pesaingnya.
Selama ritual di sebuah bangunan tua di Ibu Kota Lima tersebut, Guru Dukun Ana María Simeón mengatakan bahwa dia mendukung Biden.
“Itulah sebabnya kami membersihkannya... kami telah melihat bahwa mereka menyerangnya dengan sihir, dengan boneka hitam, dengan boneka voodoo mereka membayangi untuk menyingkirkannya,” kata Ana sebagaimana dilansir Reuters, Selasa (29/9/2020).
Pada ritual tersebut, para dukun, yang mengenakan ponco dan jubah Andes, menggosok tanaman obat, buah-buahan, dan bahkan ular hidup pada foto kandidat Partai Demokrat Biden dan Trump dari Partai Republik.
BACA JUGA: Tanzania dan Kisah tentang Tanah 75 Ribu 'Penyihir'
Menurut jajak pendapat Reuters/Ipsos pada Rabu (23/9/2020), Biden memimpin Trump secara nasional di antara kemungkinan pemilih AS dengan 9 poin persentase, dengan 50% dari kemungkinan pemilih berencana untuk memberikan suara untuk Biden sementara 41% melakukan hal yang sama untuk Trump.
"Energi yang bagus untuk Donald Trump," kata Dukun Ahli Pablo Torres, yang membawa ular di salah satu bahunya setelah menyemprotkan cairan aneh dari mulutnya ke foto Trump.
"Mengapa? Karena dia pantas, dia butuh energi yang bagus, getaran yang baik dari para pengikutnya, ”ujarnya. “Kami adalah pendukung pria itu. Dia akan menang; dia adalah seorang pemenang."
(Rahman Asmardika)
