RIYADH - Arab Saudi mengatakan telah membongkar "sel teroris" yang telah menerima pelatihan dari pasukan Garda Revolusi Iran. Pihak keamanan Kerajaan menangkap 10 orang, menyita senjata dan bahan peledak.
Dalam sebuah pernyataan pada Senin (28/9/2020), Juru Bicara Presidensi Keamanan Negara Arab Saudi mengatakan bahwa tiga dari mereka yang ditangkap telah dilatih di Iran sementara sisanya “terkait dengan sel dalam berbagai peran”.
"Anggota sel menerima pelatihan militer dan lapangan, termasuk tentang cara membuat bahan peledak, di lokasii milik Garda Revolusi di Iran selama beberapa minggu pada akhir 2017," katanya sebagaimana dilansir Al Jazeera, Selasa (29/9/2020).
BACA JUGA:Â Pangeran Arab Saudi: Kita Tak Ingin Perang, Tapi Iran Perlu Ditindak Tegas
Disampaikan dalam pernyataan itu, senjata dan bahan peledak disita di dua lokasi, sebuah rumah dan sebuah pertanian, di Kerajaan itu.
Di antara barang-barang yang disita adalah alat peledak improvisasi (IED), puluhan senjata bius, berkilo-kilo bubuk mesiu dan berbagai senapan dan pistol. Tidak disebutkan di mana serangan atau penangkapan pekan lalu itu dilakukan.
"Pihak berwenang yang berkompeten akan melakukan penyelidikan dengan semua yang ditangkap untuk mengetahui lebih banyak informasi tentang kegiatan mereka dan orang-orang yang terhubung dengan mereka di kerajaan dan luar negeri," demikian bunyi pernyataan itu.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran Saeed Khatibzadeh pada Selasa menyebut tuduhan itu sebagai "pemalsuan total" dan kelanjutan dari sikap Arab Saudi yang "tidak kredibel dan berulang-ulang".
BACA JUGA:Â Iran Siap Berdialog dengan Arab Saudi, Dengan atau Tanpa Mediator
"Dengan mengesampingkan rasionalitas politik, dan kali ini sebagai bagian dari tampilan yang buruk, penguasa Saudi telah memilih framing palsu terhadap Iran sebagai senjata untuk menangkis opini publik dan metode untuk menutupi upaya mereka yang gagal," ujarnya dalam konferensi pers di Teheran.