DEPOK - Pada masa pandemi Covid-19 ini, Panglima Kodam Jaya/Jayakarta Mayjen TNI Dudung Abdurachman berupaya mencegah klaster Pilkada Depok 2020 di Jawa Barat.
Maka dari itu, Pangdam Jaya melakukan pengecekan secara langsung terhadap personel TNI - Polri soal penertiban protokol kesehatan yang diterapkan saat masa kampanye pilkada.
"Kemungkinanan saat kampanye khawatirnya ada klaster baru. Tapi saya yakin tekanan pemerintah terhadap paslon (pasangan calon) sudah antisipasi saat melaksanakan kampanye," kata Dudung di dampingi Dandim di Kodim 0508/Depok, Kolonel Inf Agus Isrok Mikroj di Makodim Depok, Selasa (29/9/2020).
Dia menuturkan penerapan protokol kesehatan ini akan terus dievaluasi secara bertahap setiap tiga hari sekali. Sebab jika tidak, penyebaran Covid-19 dikhawatirkan akan semakin tak terkendali, terlebih Depok masuk dalam katagori zona merah.
Baca Juga: Bogor Depok Bekasi Zona Merah Covid-19, Ini Penjelasan Ridwan Kamil
"Kami libatkan masyarakat yang tergabung pada komunitas karena mereka jembatan antara masyarakat dengan aparat. Selain itu kami terus melakukan penyuluhan kepada masyarakat," jelas Dudung.
Soal keamanan Pilkada Kota Depok 2020. Dudung mengaku TNI siap membantu Polri dengan mengerahkan ratusan personel.
Baca Juga: Pilkada Depok, Pradi-Afifah Dapat Nomor Urut 1 dan Idris-Imam Nomor Urut 2
"Kami siap bantu Polri dengan menyiapkan pasukan 400 personel ditambah 2 SSK (200 personel) dari Makodam untuk amankan Pilkada 2020 Depok," pungkasnya.
(Abu Sahma Pane)