Yang lebih membuat gurunya tak menyangka, ketika Baim terjatuh dan tanganya patah. Baim, kata Muharik, tetap mengikuti Tahfidz Quran.
"Sambil tanganya diperban, lha kok ikutan tahfidz. Almarhum bilang gak apa-apa ustadz," kenang Muharik.
Muharik mengaku memiliki kesan yang tak bisa dilupakan dari Baim. Satu bulan lalu, Baim yang sempat pulang setelah menjalani perawatan berujar kepada dirinya mengenai keikhlasan.
"Terakhir, saya sempat ketemu satu bulan lalu, pas kita silaruhami ke almarhum, almarhum pulang setelah menjalani perawatan, almarhum ngomong ikhlas, ustadz saya iklas, semnagat ya ustadz," ujar Muharik.
Pesan yang disampaikan Baim kepada dirinya itu, kata Muharik agar dirinya selalu semangat dalam mengajar.
(Awaludin)