JAKARTA – Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) Intan Jaya telah selesai mengumpulkan data dan informasi terkait kasus penembakan terhadap Pendeta Yeremia Zanambani serta anggota TNI di Kabupaten Intan Jaya, Papua. Selama proses pengumpulan data tersebut, TGPF setidaknya memeriksa 25 saksi.
Ketua Tim Investigasi Lapangan TGPF, Benny Mamoto menuturkan, ke-25 saksi datang dari berbagai unsur, termasuk istri Pendeta Yeremia Zanambani dan dua saudara pendeta tersebut.
"Kami memeriksa cukup banyak saksi, sekitar 25 atau mungkin lebih ya. Yaitu istri korban, kemudian dua saudaranya yang datang diminta untuk melihat korban. Ada juga satu 1 saksi pascaperistiwa," kata Benny di Kantor Kemenko Polhukam Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (12/10/2020).
Selain itu, sambung Benny, TGPF Intan Jaya meminta keterangan petugas medis yang memeriksa kondisi jenazah Pendeta Yeremia. Kemudian, para aparat keamanan yang berjaga di Distrik Hatadipa juga telah diperiksa dikarenakan saat itu sedang ada proses evakuasi jenazah Serka Sahlan yang tertembak, Kamis (17/9/2020).
"Karena waktu itu ada kegiatan evakuasi korban Serka Sahlan. Pagi itu dia ditembak, kemudian mukanya dibacok dua kali itu akan dievakuasi sehingga perlu pengawalan dan perlu diamankan. Mereka juga sudah kami periksa dan dimintai keterangan," ujar Benny.