JAKARTA - Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo menyebut bahwa negara yang memiliki ketahanan nasional yang kuat diprediksi lebih siap untuk mengantisipasi situasi pandemi Covid-19 yang sudah merebak ke sejumlah negara di dunia.
Menurut dia, dengan penyebaran yang begitu pesat, ternyata Covid-19 ini telah membuat tatanan dunia mengalami transformasi yang cukup signifikan. Hal itu terlihat dalam perubahan sikap suatu negara menyikapi pandemi ini.
Oleh karena itu, dia memandang bahwa mitigasi dan mobilisasi keputusan bersama organisasi Internasional sangat dibutuhkan untuk mengatasi bencana non alam ini.
"Dapat dilihat bahwa negara dengan ketahanan nasional yang kuat mungkin lebih siap untuk mengantisipasi pandemi, sementara beberapa negara lain cenderung bersandar pada negara yang lebih besar atau organisasi Internasional," kata Agus dalam jumpa persnya di acara Jakarta Geopolitical Forum IV yang digelar di MNC Conference Hall, iNews Tower, Jakarta Pusat, Rabu (21/10/2020).
Menariknya, kata dia, pada saat yang bersamaan, negara-negara besar terus menggunakan persaingan di antara mereka. Persaingan itu dilakukan baik secara ekonomi maupun militer dalam rangka memperluas lingkup pengaruh mereka di negara terhadap sejumlah negara lainnya di dunia.
Disisi lain, Agus menyebut negara-negara kawasan ternyata tengah terjebak antara kebutuhan untik segera meringankan dampak parah Covid-19 atau memilih untuk menghindari agar tidak terjebak dalam persaingan negara-negara besar.
"Negara-negara di kawasan harus tetap fokus untuk melindungi kepentingan nasional mereka dan memperkuat ketahanan nasional," ujarnya.
Dalam kaitan ini, Agus menilai bahwa negara-negara kawasan perlu untuk mengubah, menyesuaikan, atau merumuskan kembali kebijakan nasional agar dampak penyakit dan persaingan negara-negara besar tidak merugikan program pembangunan masing-masing, terutama dalam penguatan ketahanan manusia.
"Pertimbangan yang cermat atas semua kemungkinan dan peluang perlu dipertimbangkan secara serius untuk menghasilkan kebijakan terbaik untuk diterapkan," tutur dia.