Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Bawa Senjata Api, Ratusan Pendukung Trump Berdemonstrasi di Pusat Pilpres Arizona

Rahman Asmardika , Jurnalis-Kamis, 05 November 2020 |15:54 WIB
Bawa Senjata Api, Ratusan Pendukung Trump Berdemonstrasi di Pusat Pilpres Arizona
Pendukung Presiden Amerika Serikat Donald Trump berdemonstrasi di depan pusat pemilihan Arizona, 4 November 2020. (Foto: Reuters)
A
A
A

PHOENIX - Kerumunan pendukung Donald Trump, beberapa dipersenjatai dengan senapan dan pistol, berkumpul di luar pusat pemilihan di Arizona pada Rabu (4/11/2020) malam setelah beredar isu bahwa suara untuk Trump sengaja tidak dihitung.

Sebagian pengunjuk rasa yang tidak mengenakan masker meneriakkan kata-kata seperti “berhenti mencuri” dan “hitung suara saya” di depan Departemen Pemilihan Maricopa County di Phoenix. Saat ini Biden masih memimpin di Arizona, negara bagian penting yang penting, tetapi tim kampanye Trump mengatakan sang presiden masih berpeluang menang di sana.

BACA JUGA: Taruhan Kemenangan Biden, Bandar di Australia Rela Keluarkan USD17 Juta 

Kemenangan untuk Biden di Arizona akan memberi Demokrat 11 suara elektoral, dorongan besar dalam upaya Biden untuk duduk di Gedung Putih, sementara sangat mempersempit jalan Trump untuk terpilih kembali. Trump menang di Arizona pada 2016, membantunya mengungguli Hillary Clinton dan terpilih sebagai Presiden ke-45 AS.

Pada malam pemilihan, Fox News dan Associated Press memprediksi Arizona akan dimenagi oleh Biden, meskipun baru lebih dari 70% suara telah dihitung, sebuah langkah yang membuat marah Trump dan para pembantunya.

Beberapa dari sekira 200 pengunjuk rasa, yang dihadapkan oleh barisan sheriff daerah bersenjata, meneriakkan "Memalukan untuk Fox!". Beberapa mengatakan mereka keluar setelah tweet dari Mike Cernovich, seorang aktivis sayap kanan.

Chris Michael, (40), dari Gilbert, Arizona, mengatakan dia datang untuk memastikan semua suara sudah dihitung. Dia mengatakan dia ingin jaminan bahwa penghitungan dilakukan "secara etis dan legal", demikian diwartakan Reuters.

BACA JUGA: Pendukung Trump di Detroit Protes Tuntut Penghitungan Suara Dihentikan

Rumor menyebar di Facebook Selasa malam bahwa beberapa suara Maricopa tidak dihitung karena pemilih menggunakan pena Sharpie untuk menandai surat suara mereka. Pejabat pemilihan lokal bersikeras bahwa itu tidak benar.

Dengan penghitungan yang masih berlangsung di beberapa negara bagian utama, Trump menuduh Demokrat mencoba mencuri pemilu tanpa memberikan bukti. Tim kampanye Trump telah mengajukan tuntutan hukum di beberapa negara bagian terkait penghitungan suara.

Adegan serupa terjadi pada Rabu sore di pusat kota Detroit, di mana pejabat pemilihan kota memblokir sekitar 30 orang, sebagian besar dari Partai Republik, memasuki ruang penghitungan suara di tengah klaim yang tidak berdasar bahwa penghitungan suara itu curang.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement