”Kenapa? Karena kita mengambil hidayah dari kakek beliau, tapi kenapa ketika cucu-cucu beliau melakukan kesalahan, kok kita diam-diam saja,” katanya.
Baca Juga: Mahfud MD: Saya Wong Ndeso di Madura, Tapi di Arab Saudi Dipanggil Habib Mahfud
Namun, Buya Yahya mengingatkan bahwa jangan sampai ketika ada anak cucu keturunan Nabi, lantas kita dengan gampang mencaci maki. ”Jangan kita mencaci, mengolok, merendahkan karena dia habaib. Awas! Hati-hati itu. Pandang dia salah, kesalahannya jangan ditiru. Jangan sampai ada kesan, ‘tuh habib tuh’. Akhirnya kita merendahkan nasab mulia Baginda Nabi Muhammad SAW karena saat itu kita akan runtuh menjadi rendah,” tuturnya.
Dikatakan Buya Yahya, kita harus memandang seseorang dengan dua cara. Jika seseorang tersebut melakukan kesalahan sebagai manusia, harus meluruskan kesalahan tersebut seseuai dengan prosedur yang benar.
“Tentunya bukan dengan berbagai caci maki dan sebagainya. Kemudian, jangan dihubung-hubungkan dengan perkara nasab. Nasab mulia itu pilihan dari Allah. Nggak bisa orang minta pun nggak bisa dapat. Itu sudah dipilih, beliau-beliau punya nasab sambung kepada Rasulullah,” ungkapnya.