WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat terpilih Joe Biden terus bergerak menuju kepemimpinan Amerika mulai 20 Januari, sementara Presiden Donald Trump masih mempermasalahkan hasil pemilu 3 November. Ada sedikit komunikasi antara pemerintahan Trump dan tim Biden yang akan mengambil alih pemerintahan, termasuk mengenai tanggapan pemerintah terhadap Covid-19.
Namun, rasa frustrasi memuncak di kalangan Demokrat karena kurangnya komunikasi dengan Gedung Putih karena Presiden Donald Trump mempermasalahkan hasil pemilihan.
Salah satu masalah utama adalah respons pemerintah terhadap Covid-19.
“Tim transisi kami tidak mendapat akses ke pejabat badan-badan pemerintah untuk membantu kami mengembangkan berbagai rencana, dan ada banyak fokus pada rencana peluncuran vaksin yang penting pada hari-hari awal kepresidenan Biden. Kami tidak memiliki akses ke sana,” ujar Robert Klain, kepala staf Gedung Putih dalam pemerintahan Biden, seperti dilansir dari VoA Indonesia, Selasa (24/11/2020).
Menetapkan rencana distribusi vaksin secara nasional, kini menjadi prioritas utama. Perusahaan pembuat obat Moderna dan Pfizer melaporkan minggu lalu bahwa uji coba vaksin virus corona yang dilakukan telah menunjukkan kemanjuran lebih dari 90 persen.
Pfizer mengajukan permohonan izin darurat di Amerika Serikat, dan Moderna mengatakan akan melakukan hal yang sama. "Tim Trump siap untuk mengirimkan vaksin dalam waktu 24 jam setelah persetujuan," kata Dr. Moncef Slaoui, kepala penasihat sains untuk program pengembangan vaksin pemerintahan Trump.
Baca Juga : Bisnis Kulinernya Dapat Dana Rp28 Miliar, Gibran: Ini Hadiah untuk Kaesang