Namun kekerasan di negara itu kembali meningkat karena Taliban menggencarkan serangan di tengah terhentinya perundingan dengan pemerintah Afghanistan.
Akhir pekan lalu, serangan roket di Kabul menewaskan paling tidak delapan orang dan melukai lebih dari 30 lainnya.
Penyelidikan BBC tahun lalu menunjukkan kekerasan terjadi di hampir seluruh wilayah Afghanistan dengan korban yang berjatuhan setiap hari pada Agustus 2019.
Banyak pengamat memperingatkan bahwa tentara Afghanistan tidak begitu kuat untuk memerangi pemberontakan sendiri setelah pasukan asing ditarik.
Tapi minggu lalu, AS mengumumkan pengurangan lebih lanjut, dengan penarikan 2.000 pasukan dari Afghanistan pada pertengahan Januari. Hanya sekitar 2.500 tentara yang tersisa.
Baca Juga : Menlu AS Bertemu dengan Juru Runding Afghanistan dan Taliban di Qatar
Selama 13 tahun, antara tahun 2001 dan 2014, Inggris terlibat dalam konflik di Afghanistan dalam menghadapi Taliban dan kelompok al-Qaida. Pasukan tempur terakhir Inggris meninggalkan Afghanistan pada Oktober 2014.
Baca Juga : Ibu Kota Afghanistan Dihantam 23 Roket, ISIS Klaim Bertanggung Jawab
(Erha Aprili Ramadhoni)