Sepertinya pria dan wanita paling tertarik dengan bahasa Italia. Namun, wanita tampaknya lebih kagum dengan bahasa Prancis dengan peningkatan 22 persen dalam bpm - sementara pria mengalami peningkatan 17 persen.
Penelitian menemukan orang yang mendengar orang yang berbicara bahasa Italia membuat denyut nadi mereka lebih banyak meningkat. Kemudian diikuti bahasa Portugis.
Adapun bahasa Belanda adalah bahasa yang paling tidak membuat peserta bersemangat. Saat mendengar bahasa ini, detak jantung hanya meningkat 12 persen, diikuti oleh bahasa Jerman dan Jepang dengan peningkatan 15 persen.
Sedangkan dari sisi gender, para pria diketahui kurang bersemangat saat mendengarkan orang berbicara bahasa Belanda. Hal ini diketahui dari peningkatan 8 persen denyut nadi per menit (bpm) yang dialami mereka. Lalu kaum hawa tidak tertarik dengan orang yang berbicara bahasa Jepang, dengan peningkatan sembilan persen.
Ahli bahasa dan penerjemah Aleksandra Stevanovic menjelaskan bahasa seperti bahasa Italia lebih menarik karena memiliki lebih sedikit konsonan yang ditumpuk bersama dan dianggap mudah untuk dinyanyikan, tidak seperti dialek yang dianggap non-musikal seperti bahasa Jerman.