KANADA - Maksud hati ingin melakukan hal mulia, apa daya harus berujung nestapa. Mungkin itu yang dirasakan Gabriela Ekman, 21.
Perempuan asal Ontario, Kanada, ini harus menelan “pil pahit” ketika seorang perawat diduga salah mengambil darah dari salah satu arteri, bukan vena, saat dirinya hendak melakukan donor darah.
Saat itu, Gabriela baru saja berusia 17 tahun ketika dia memutuskan untuk mendonorkan darah untuk pertama kalinya dalam hidupnya. Dia berharap itu akan membuat perbedaan, bahkan mungkin menyelamatkan nyawa seseorang.
Namun, sebaliknya. Dia tidak tahu hal ini akan mengubah hidupnya selamanya. Empat tahun lalu, Gabriela memutuskan melakukan donor darah yang diselenggarakan oleh Layanan Darah Kanada.
Tidak ada firasat buruk apapun. Namun ketika perawat itu mulai menusukkan jarum suntiknya untuk menarik darah dan mengeluarkan bynyi “whoops”, Gabriela tahu ada yang tidak beres.