AUSTRALIA - Sekotak cokelat Cadbury berumur 120 tahun ditemukan di barang pribadi milik warga Australia.
Perpustakaan Nasional Australia (NLA) telah menemukan salah satu kotak cokelat Cadbury tertua yang berumur lebih dari satu abad dalam kondisi sedikit membusuk.
Para konservator di NLA menemukan suguhan manis dari koleksi pribadi penyair Australia terkenal Andrew Barton “Banjo” Paterson, yang menulis “Waltzing Matilda” dan “The Man from Snowy River”.
Cokelat itu ditemukan di dalam kaleng cokelat suvenir yang diberikan Ratu Victoria kepada tentara selama Perang Boer.
Hebatnya, hampir 120 tahun kemudian, cokelat itu relatif tidak tersentuh sehingga mengejutkan laboratorium konservasi perpustakaan yang menemukan benda tak terduga yang tersembunyi dalam koleksi buku harian, kliping koran, dan puisi penyair.
“Ada bau yang cukup menyeruak ketika kaleng ini dibuka,” terang konservator Perpustakaan Nasional Australia Jennifer Todd kepada ABC.
“Itu sebuah kaleng coklat tua, milik Banjo, dengan coklat yang masih terbungkus di dalam kotak,” ujarnya.
(Baca juga: 30 Tahun Menikah, Pasutri Guru Meninggal Berpegangan Tangan akibat Covid-19)
Cokelat ini masih memiliki kemasan lama yang terbuat dari jerami dan kertas perak masih membungkus coklat.
Diketahui, Ratu Victoria memberikan cokelat ini sebagai hiburan bagi pasukan Perang Boer selama pertempuran dengan Afrika Selatan pada 1900. Di kaleng dengan wajah kerajaan itu tertulis ucapan “Saya mengucapkan Selamat Tahun Baru, Victoria RI”.
Cadbury Inggris menciptakan cokelat bersejarah untuk pasukan Inggris, saat Istana Buckingham memesan 70.000 hingga 80.000 pon kaleng kakao yang akan dibayarkan langsung dari dompet Ratu sendiri.
Menurut Cadbury Brothers, kakao harus dibuat menjadi pasta dan dimaniskan siap untuk digunakan di bawah kondisi kehidupan kamp yang kasar dan siap pakai dan kaleng dibuat dan didekorasi secara khusus.
Meskipun kaleng ditujukan khusus untuk pasukan, namun kaleng ini menjadi barang yang populer untuk diperdagangkan diantara para kolektor. Kaleng ini seharga lima hingga sepuluh poundsterling (Rp95.000 – Rp190.000).
Banjo Paterson diperkirakan membeli kaleng cokelat ini dari pasukan Inggris pada tahun 1899 ketika dia menjadi koresponden perang untuk Sydney Morning Herald dan The Age, kemudian mengirimkannya kembali ke Australia selama bertugas di Afrika Selatan (Afsel).
(Susi Susanti)