Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kewalahan Diduga Kehabisan Oksigen di ICU, Dokter Terkulai Lemas di Sudut Bangsal

Susi Susanti , Jurnalis-Rabu, 06 Januari 2021 |10:24 WIB
Kewalahan Diduga Kehabisan Oksigen di ICU, Dokter Terkulai Lemas di Sudut Bangsal
Foto: Daily Mail
A
A
A

Kantor kejaksaan Sharqia juga mengatakan mereka sedang menyelidiki kematian tersebut.

Menurut seorang pejabat di kantor kejaksaan umum di Kairo, direktur rumah sakit dan dokter sedang diinterogasi.

Dilansir outlet berita lokal, empat orang tewas adalah dua wanita berusia 60-an dan dua pria berusia 76 tahun dan 44 tahun. Saat ini ada 36 pasien virus yang dirawat di bangsal isolasi rumah sakit.

Kematian itu menyusul tuduhan serupa yang dilontarkan orang ;ain pekan lalu yang menyatakan dua pasien meninggal karena kekurangan oksigen di rumah sakit yang dikelola pemerintah di tempat lain di Delta Nil.

Jaksa di provinsi Menoufiya telah melakukan penyelidikan penyebab kematian pada Jumat (1/1).

Diketahui, Mesir, negara terpadat di dunia Arab yang dihuni lebih dari 100 juta orang, menghadapi lonjakan kasus virus corona yang dikonfirmasi. Pemerintah pun diminta memberlakukan lockdown untuk menahan gelombang kedua pandemi.

Lonjakan kasus Covid-19 terus dilaporkan naik setiap hari dalam beberapa minggu terakhir. Kementerian Kesehatan mengumumkan lebih dari 1.400 kasus baru dan 54 kematian pada Sabtu (2/1).

Secara keseluruhan, Mesir telah melaporkan 140.878 kasus yang dikonfirmasi, termasuk 7.741 kematian. Namun, jumlah sebenarnya diperkirakan jauh lebih tinggi, karena masih kurangnya alat tes dan banyaknya pasien yang dirawat di rumah atau di rumah sakit swasta.

Otoritas kesehatan tertinggi Mesir mengumumkan vaksin asal China yang dibuat oleh Sinopharm telah disetujui untuk penggunaan darurat, dan inokulasi akan dimulai dalam dua minggu mendatang.

Menteri Kesehatan Hala Zayed mengatakan negosiasi juga sedang berlangsung untuk mendapatkan dua vaksin lainnya. Yakni dari Universitas Oxford dan AstraZeneca, serta satu dari Pfizer dan mitra Jermannya BioNTech.

Menurut media milik pemerintah Al-Ahram, Menteri Keuangan Mohamed Maait mengatakan bulan lalu bahwa pemerintah telah menandatangani kontrak untuk membeli 20 juta dosis vaksin Pfizer / BioNTech dan 30 juta dosis vaksin AstraZeneca.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement