JAKARTA - TNI Angkatan Udara (AU) mengerahkan satu unit pesawat CN-295 untuk memantau dan mencari keberadaan pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang hilang kontak pada Sabtu (9/1/2021). Pencarian dilakukan di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu.
Pantauan MNC Media, Peswat CN-295 mulai meninggalkan Lanud Halim Perdanakesuma, Jakarta Timur pada pukul 09.30 WIB. Hanya butuh waktu 15 menit untuk bisa tiba di atas perairan Kepulauan Seribu.
Dari pantauan udara, terlihat beberapa kapal milik stekholder terkait yang sedang melakukan pencarian sibuk menyusuri luasnya lautan. Kapal-kapal kecil dari para nelayan juga banyak terlihat membantu.
Di beberapa titik, warna air laut jika dilihat agak sedikit menghitam akibat tumpahan bahan bakar minyak. Pesawat pun akhirnya tiba kembali ke landasan pacu Lanud Halim sekira pukul 11.45 WIB.

Pilot Pesawat CN-295 Kapten Gilang S Pranajaya menuturkan, pihaknya menempuh waktu terbang selama kurang lebih 1,5 jam. Menurutnya, daya tahan pesawat sendiri bisa terbang hingga empat jam lamanya.
"Kami CN-295 melaksanakan patroli selama 1,5 jam di area yang sudah ditentukan itu. untuk endurance bisa empat jam tapi kami tadi melaksanakan 1,5 jam saja," ucapnya di lokasi, Minggu (10/1/2021).
Baca juga: Keluarga Penumpang Sriwijaya Air SJ-182 Minta Masyarakat Tak Sebar Foto Kerabatnya
Dia memaparkan, ketinggian terbang pesawat CN-295 bervariasi, yang dimulai dengan 500 feet. Dirinya selaku kapten pilot memutuskan untuk menurunkan ketinggian bilamana ditemukan hal yang sedikit mencolok.
"Ketinggiannya bervariasi ya mulai dari 500 feet di atas permukaan laut untuk semakin meningkatkan jarak pandang kita agak tinggi. Bila sudah ternyata ada sesuatu yang agak mencolok baru kita turun kembali untuk memperjelas penglihatan," tuturnya.