Menurut Bayu, IDRT sebenarnya sudah 15 tahun terlibat aktif membantu Basarnas dalam proses evakuasi penyelaman. Dia mengungkapkan, risiko terberat melakukan penyelaman adalah kematian.
Baca Juga : Black Box Sriwijaya Air Dikabarkan Ditemukan, Basarnas Fokus Pencarian Korban
Karena itu, selain pengalaman dan keahlian, potensi risiko tadi diminimalisasi dengan menjaga kondisi fisik agar tetap fit. "Alat selam kalau sudah dirakit beratnya 15 kilogram. Rata-rata penyelaman 45 menit, risiko kematian paling tinggi," kata Bayu.
Dia membagi tim dari IDRT dalam lima kelompok terpisah pada operasi pencarian penumpang dua hari terakhir. Di saat malam tiba, ketika operasi pencarian dihentikan sementara, para penyelam bersama para relawan lain menghabiskan waktu dengan bercengkrama di atas geladak dan menyiapkan peralatan untuk esok harinya.
(Angkasa Yudhistira)