LILONGWE - Presiden Malawi Lazarus Chakwera mengumumkan keadaan bencana dalam sebuah pidato kenegaraan, beberapa jam setelah dua menteri kabinetnya meninggal karena Covid-19. Pengumuman ini disampaikan di saat Malawi tengah mengalami lonjakan infeksi virus corona.
Menteri Perhubungan Sidik Mia dan Menteri Pemerintah Daerah Lingson Berekanyama keduanya meninggal karena penyakit itu Selasa (12/1/2021) dini hari, kata juru bicara pemerintah. Keduanya adalah anggota senior Partai Kongres Malawi (MCP), mitra utama dalam aliansi yang menggulingkan mantan Presiden Peter Mutharika pada Juni tahun lalu.
BACA JUGA: Lazarus Chakwera Terpilih Sebagai Presiden Baru Malawi
Dalam pidatonya, Chakwera mengatakan kematian kedua menteri itu sebagai “kerugian yang tak terhitung”, sementara pemerintah mengumumkan masa berkabung selama tiga hari mulai Selasa.
Kematian kedua menteri tersebut terjadi setelah rapat kabinet dan pertemuan lain yang dihadiri oleh politisi selama periode Natal, tetapi para pejabat tidak mengatakan di mana para korban terinfeksi.
Ke-31 kabinet Malawi menghadiri pertemuan di kantor oval presiden pada 21 Desember, dan keesokan harinya Menteri Tenaga Kerja Ken Kandodo melaporkan telah tertular virus corona. Dia telah pulih. Menteri lainnya, Rashid Gaffar, melakukan isolasi mandiri di rumah.
Pemerintah mengumumkan bahwa mantan Gubernur Bank Sentral Malawi, Francis Perekamoyo, dan Sekretaris Utama di Kementerian Penerangan, Ernest Kantchentche, juga meninggal karena Covid-19.
Chakwera pada Selasa memanggil pertemuan darurat gugus tugas Covid-19 untuk mengeluarkan tindakan baru yang potensial.
BACA JUGA: 2 Siswi Dilarang Berhijab di Sekolah, PBB Serukan Peningkatan Toleransi Beragama
Malawi menghadapi kebangkitan kasus virus corona, dengan sekitar 30 persen infeksi yang dikonfirmasi terdaftar dalam dua minggu terakhir saja.
Pada Senin (11/1/2021), negara itu mencatat 452 kasus Covid-19 baru dan 10 kematian baru, rata-rata harian tertinggi sejak kasus pertama dikonfirmasi pada April 2020, demikian disampaikan Ketua Satuan Tugas Presiden untuk COVID, John Phuka dalam sebuah pernyataan yang dilansir Al Jazeera.